Pemerintahan Shutdown - Jumlah penduduk Amerika Serikat (AS) yang menyalahkan Presiden Donald Trump daripada anggota Kongres Partai Demokrat atas tutupnya pemerintahan untuk sedangkan atau government shutdown semakin banyak.

Hal itu terlihat dalam hasil survei Reuters/Ipsos yang diluncurkan Kamis (27/12/2018) ketika shutdown menginjak hari keenam tanpa tanda-tanda bakal segera berakhir.
Sebanyak 47% orang dewasa yang disurvei menuliskan Trump bersalah atas penutupan pemerintahan tersebut sedangkan 33% lainnya menyalahkan anggota Partai Demokrat di Kongres, menurut keterangan dari survei yang diselenggarakan tanggal 21-25 Desember. Sebanyak 7% penduduk Amerika menyalahkan anggota Kongres dari Partai Republik, dikutip dari Reuters.
Shutdown tersebut dirangsang oleh permintaan Trump supaya belanja negara, yang bersumber dari duit pajak penduduk Amerika, memperhitungkan dana sebesar US$5 miliar (Rp 72,8 triliun) guna pembanguna tembok perbatasan AS-Meksiko. Total duit yang dibutuhkan untuk membina tembok itu diduga mencapai US$23 miliar.
Permintaan itu ditampik oleh anggota parlemen Partai Demokrat dan sejumlah dari Partai Republik yang mengangkat sang presiden.
Survei tersebut juga mengindikasikan bahwa melulu 35% narasumber yang menyokong pengalokasian dana guna pembangunan dinding batas itu dalam perkiraan pemerintah sementara melulu 25% yang menyokong Trump memblokir pemerintahan berhubungan isu tersebut.
Dalam pengakuan yang diluncurkan hari Kamis, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders menuliskan "Presiden telah paling jelas bahwa masing-masing rancangan pendanaan untuk pemerintah mesti pun mendanai upaya pengamanan perbatasan."
Pernyataan tersebut tidak menyebut tentang tembok Trump sama sekali.
Pertemuan singkat Kongres AS hari Kamis malam tidak menghasilkan apapun sampai-sampai penutupan pemerintahan ini bisa berlanjut sampai Januari.
Trump sebelumnya telah menuliskan ia akan tidak mempedulikan shutdown terjadi sampai kapanpun hingga pendanaan dinding perbatasan dimasukkan ke dalam perkiraan belanja.
No comments:
Post a Comment