Tuesday, April 9, 2019

Demokrat: SBY Tak Setuju 'Putihkan GBK' di Kampanye Akbar Prabowo

Putihkan GBK - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengungkapkan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak mula menilai kampanye akbar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Gelora Bung Karno penuh dengan nuansa politik identitas.


SBY pun tidak sepakat dengan pemakaian frasa 'putihkan GBK' sebab mengasosiasikan pengikut agama tertentu saja.


Sebelumnya, SBY mengirim pesan untuk Hinca, Wakil Ketua Umum Syarief Hassan, dan Ketua Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin. Dalam surat, SBY meminta supaya mempertimbangkan pulang konsep acara kampanye akbar di Gelora Bung Karno.


"Kami menilai kental karena tersebut kami ingatkan. Sebutan-sebutan pada simbol-simbol itu lagipula identitas, dia memandang berpotensi tidak menyatukan. Jadi misalnya, dapat cari tema beda yang tidak terasosiasi dengan simbol keagamaan tertentu," ucap Hinca di DPP Demokrat, Jakarta, Senin (8/4).


Hinca menekankan bahwa simbol putih melulu mengasosiasikan kumpulan penganut agama tertentu saja. Sementara kampanye akbar calon pemimpin negara harus merangkul seluruh kalangan.


Setelah SBY memberi pesan tersebut, Hinca menyatakan langsung menyampaikan untuk Prabowo dan Badan Pemenangan Nasional. Pesan SBY diakomodir, yaitu dengan menghadirkan sebanyak tokoh agama di samping Islam pada kampanye akbar di GBK, Minggu kemarin (7/4).


Hinca bercita-cita ke depannya tema kampanye bukan lagi mengasosiasikan kumpulan tertentu. Menurutnya, Demokrat mempunyai beban moral guna mencegah tersebut terjadi lantaran mempunyai landasan nasionalis religius.


"Jangan putih saja. Birunya juga tidak sedikit di situ. Ada birunya Demokrat dan sahabat kawan yang lain," kata Hinca dikutip hidupdomino.


Hinca lalu menolak ada keretakan antara Demokrat dengan BPN Prabowo-Sandi.


Dia menuliskan Demokrat masih menjadi unsur BPN tanpa terdapat gesekan-gesekan yang berpotensi membesar. Dia memberi bukti lewat kehadiran petinggi Demokrat dalam kampanye akbar di GBK.


Berdasarkan keterangan dari Hinca, resep demi membuat alam demokrasi yang baik ialah menerima kritik. Hinca yakin kritik Demokrat untuk BPN tidak bakal ditanggapi negatif. Sebaliknya, dia memandang sahabat yang baik ialah mampu menyerahkan kritik di momen yang tepat.


"Demokrasi kan memang memerlukan kritik lah. Demokrat pun kan berada dalam koalisi itu. Jadi ikut menjaga supaya tetap di arah itu. Inklusif itu," ucap Hinca.


"Tidak, sama sekali tidak terdapat keretakan. Tadi malam saya bertemu lagi dengan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, dan rekan teman yang lain, kita bertukar pikiran untuk merundingkan tahapan berikut," kata Hinca.

No comments:

Post a Comment